Tulisan dalam kaus dianggap pembenaran bagi lelaki untuk melakukan kekerasan.
Pada kaus berwarna merah tertulis, "I'm Sorry But You Provoked Me". Tulisan ini dianggap pembenaran bagi lelaki untuk melakukan kekerasan terhadap pasangannya.
Lain lagi, dengan tulisan pada kaus berwarna abu-abu, "Nice New Girlfriend: What Breed Is She?" Yang disoal adalah penggunaan kata 'breed' yang biasa digunakan berkaitan dengan garis keturunan hewan.
Kedua tulisan itu sontak membuat geram banyak orang. Bahkan, ada yang langsung menuliskan kritik keras di situs resmi Topman. "Saat ini Topman berpikir membuat slogan kekerasan domestik dalam sebuah kaus," tulis salah satu orang di situs Topman, seperti dikutip dari Daily Mail. Ada juga yang menuliskan "Apakah kita harus menjadikan kekerasan domestik sebagai sesuatu yang glamor? Topman seharusnya malu."
Menanggapi hal ini, pihak Topman langsung mengeluarkan pernyataan. Mereka menyatakan akan menarik kaus-kaus tersebut secepatnya.
"Kami telah menerima reaksi negatif atas dua tulisan di kaus kami. Kami ingin menekankan bahwa tulisan di kaus itu tidak dimaksudkan serius. Kami telah memutuskan untuk menariknya secepatnya," demikian pernyataan dari pihak Topman.
Sandra Horley, dari Refuge, yayasan peduli kekerasan domestik di Inggris juga sangat menyayangkan kaus dalam tulisan tersebut. Ia mengatakan harusnya Topman merasa malu.
"Mereka mengundang kemarahan dengan menjual kaus seperti itu. Dua perempuan meninggal tiap minggu karena kekerasan dalam rumah tangga dan itu tidak patut ditertawakan. Kaus itu seperti mengabadikan kebodohan dan kesalahpahaman. Topman seharusnya malu," kata Horley, pedas. (kd)
Menanggapi hal ini, pihak Topman langsung mengeluarkan pernyataan. Mereka menyatakan akan menarik kaus-kaus tersebut secepatnya.
"Kami telah menerima reaksi negatif atas dua tulisan di kaus kami. Kami ingin menekankan bahwa tulisan di kaus itu tidak dimaksudkan serius. Kami telah memutuskan untuk menariknya secepatnya," demikian pernyataan dari pihak Topman.
Sandra Horley, dari Refuge, yayasan peduli kekerasan domestik di Inggris juga sangat menyayangkan kaus dalam tulisan tersebut. Ia mengatakan harusnya Topman merasa malu.
"Mereka mengundang kemarahan dengan menjual kaus seperti itu. Dua perempuan meninggal tiap minggu karena kekerasan dalam rumah tangga dan itu tidak patut ditertawakan. Kaus itu seperti mengabadikan kebodohan dan kesalahpahaman. Topman seharusnya malu," kata Horley, pedas. (kd)
No comments:
Post a Comment