Ajang Solo Batik Carnival (SBC) akan digelar untuk kali kelima pada 2012 ini. Seperti biasa, ajang tersebut akan berlangsung pada akhir Juni. Kendati demikian, persiapan acara itu sudah mulai disosialisasikan.
Dikemas dalam bentuk fashion show bertemakan red batik fashion yang diperagakan oleh sekitar 20 model, ajang tersebut mulai disosialisasikan kepada masyarakat di car free day (CFD) Jl Slamet Riyadi, Minggu (29/1). “Hari ini kami memulai sosialisasi SBC V karena mulai mulai tanggal 1-15 Februari akan dibuka pendaftaran peserta, dilanjutkan workshop pada 19 Februari sampai 30 Mei. Sedangkan hari H-nya 30 Juni,” jelas salah satu panitia, Heru Prasetyo, saat diwawancari wartawan di sela-sela acara.
Pendaftaran peserta akan dibuka di kelurahan-kelurahan agar lebih mendekatkan kepada masyarakat. Sedangkan sekretariat SBC dan kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata hanya untuk peserta dari luar Solo.
Heru mengungkapkan tema SBC V memang belum ditentukan dan baru akan diumumkan pada launching 19 Februari mendatang. Namun dia menjelaskan akan ada banyak hal yang berbeda dalam penyelenggaraan SBC V nanti dibandingkan SBC sebelumnya. Salah satunya, peserta diharapkan membuat kostum dari bahan kain daur ulang atau batik bekas.
Dalam rangkaian workshop nanti akan ada kegiatan cari-cari batik untuk mengumpulkan batik-batik yang sudah tidak terpakai untuk dikreasi. Menurut Heru, hal itu untuk menghilangkan imej kostum SBC itu mahal. Memang tidak ada batasan biaya maksimal untuk membuat kostum tapi semakin murah dan kreatif semakin bagus.
Selain itu, workshop-nya sendiri juga akan dibuat berbeda. Workshop akan dilakukan di balai-balai kampung. Di masing-masing kecamatan akan dipilih 3-4 balai kampung.
“Kami ingin mengangkat citra SBC sebagai karnaval dari kampung, benar-benar murni dari masyarakat,” ujar Koordinator Workshop, Avallokitha.
Mengenai jumlah peserta, panitia menargetkan sekitar 380 orang. Mereka dibagi dalam empat zona, yakni zona A untuk wilayah Jebres, zona B wilayah Banjarsari, zona C wilayah Laweyan, Serengan dan Pasar Kliwon dan zona D untuk anak-anak. Masing-masing zona ditarget 100 peserta, kecuali zona D hanya 80 peserta.
Acara fashion show sosialisasi pagi itu menyedot perhatian para pengunjung CFD. Begitu para model keluar dari Stadion Sriwedari para pengunjung mengitari mereka sambil memotret. Para model itu kemudian berjalan menuju depan Loji Gandrung layaknya model berjalan di catwalk, diiringi musik lesung. Di tangan mereka menenteng papan bulat berisi ajakan untuk bergabung menjadi peserta SBC.
Suharsih-solopos.com
No comments:
Post a Comment