Alas kaki model clog yang klasik dari Crocs nyatanya masih menjadi tren fashion dunia, termasuk di kalangan selebriti. Dikenal sebagai koleksi The Classic, Crocs model clog menjadi fashion statement yang ringan dan nyaman dikenakan selebriti perempuan juga laki-laki, termasuk para generasi keduanya atau anak-anak selebriti dunia.
Saat produsen sepatu di Colorado ramai diberitakan akan tutup karena krisis pada 2009, Crocs justru semakin unjuk gigi, dan mencatat penjualan 1 miliar dollar untuk kali pertama. Tak hanya itu, penggemar Crocs dari kalangan selebriti juga semakin meluas. Tak hanya anak-anak, namun juga kalangan muda, para musisi hip hop ternama seperti Rihanna dan Leighton Meester, hingga selebriti chef Mario Batali, yang mengoleksi clog oranye sebagai fashion statement-nya.
Alas kaki yang ringan dan nyaman dengan pilihan warna cerah menjadi favorit selebriti dunia tanpa kenal usia. Beberapa persona mungkin memilih tak mengenakan model clog karena terlalu klasik dan jauh dari kesan feminin. Bagaimana pun model clog ini tetap dipilih oleh Sarah Jessica Parker dan Heidi Klum, untuk dikenakan anak-anak mereka tentunya. Tapi, bagi Alicia Silverstone dan Teri Hatcher, mereka tampil percaya diri mengenakan clog yang membuatnya nyaman menjalani aktivitas santai sambil berjalan kaki. Silverstone memilih warna aman, clog hitam yang dipakainya usai latihan pilates, sementara Hatcher punya selera lain, ia memilih clog hijau muda menyala.
Pengaruh tren Crocs model clog ini bahkan meluas hingga ke sosok yang menjadi panutan, seperti Steven Tyler dan Jack Nicholson. Supermodel Gisele Bundchen juga mengizinkan suaminya, Tom Brady, mengenakan clog saat bermain dengan anak laki-lakinya Benjamin di pantai. Memang clog tepat digunakan di pantai karena didesain tahan air dan mudah dibersihkan. Boleh jadi tampil kasual dengan alas kaki nyaman menjadi pertimbangan utamanya, namun tentunya persona fashion tak mengabaikan unsur gaya dan tren fashion dalam berpenampilan. Bisa jadi, sepatu clog ini masih masuk dalam kategori fashionable bagi Gisele.
Alas kaki ini untuk kali pertama dikenalkan ke publik di acara pertunjukkan perahu di Fort Lauderdale, Florida, 2002 silam. Pada awal kemunculannya, sepatu model klasik ini digemari kalangan chef dan tenaga medis karena modelnya yang praktis dan tahan lama. Jika pada akhirnya sepatu clog yang terbuat dari bahan Croslite (bukan karet), menjadi populer, dan bahkan menjadi bagian tren fashion, ini memang mengejutkan.
Aplikasi teknologi Croslite inilah yang membuat sepatu ringan ini tidak meninggalkan jejak serta anti-bau kian digemari. Crocs kini dijual di lebih dari 90 negara. Merek sepatu ini pun terus berinovasi dengan berbagai model yang lebih gaya juga feminin, untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan aktivitas baik bekerja, sekolah juga untuk mendukung penampilan kasual.
Meski begitu sepatu ini juga mengundang kontroversi. Banyak yang menyukainya karena nyaman dipakai dan bahkan dipercaya memiliki manfaat kesehatan pada kaki, namun banyak juga yang mengejek modelnya. Tetap saja, faktanya Dailymail menyebutkan, 1,6 juta orang menyatakan "like" di Facebook Fan Page milik Crocs. Di sisi lain, pada Mei 2010, majalah Time memasukkan Crocs sebagai satu dari 50 inovasi terburuk di dunia. Apa pun itu, nilai penjualan yang tinggi membuktikan bagaimana sepatu klasik yang dianggap jelek ini justru kian digemari di berbagai penjuru dunia.
Di Indonesia, perhatikan saja setiap kali Crocs, melalui PT Metrox Lifestyles, menggelar diskon besar-besaran. Antrian panjang tak terbendung setiap kali program diskon digelar. Selalu saja ada penggemar setia yang menantikan diskon, demi mendapatkan sepatu yang dalam harga normal masih berada di kisaran harga lebih dari Rp 500.000 untuk sepatu dewasanya.
Satu-satunya teori yang dapat menjawab mengapa Crocs begitu populer, adalah orangtua selebriti dunia yang memilihkan sepatu asli Amerika ini untuk anak-anaknya. Bahkan seorang Sarah-Jessica Parker yang dikenal stylish, memilihkan sepatu Crocs navy untuk anak laki-lakinya James Wilkie. Begitu juga Halle Berry yang membelikan sepasang sepatu Crocs pink untuk putrinya Nahla, dan tak ketinggalan ibu glamor lainnya seperti Kate Hudson, Angelina Jolie dan Naomi Watts. Pilihan para ibu selebriti ini terhadap sepatu anaknya boleh jadi adalah referensi fashion bagi kaum ibu lainnya di dunia.
Saat produsen sepatu di Colorado ramai diberitakan akan tutup karena krisis pada 2009, Crocs justru semakin unjuk gigi, dan mencatat penjualan 1 miliar dollar untuk kali pertama. Tak hanya itu, penggemar Crocs dari kalangan selebriti juga semakin meluas. Tak hanya anak-anak, namun juga kalangan muda, para musisi hip hop ternama seperti Rihanna dan Leighton Meester, hingga selebriti chef Mario Batali, yang mengoleksi clog oranye sebagai fashion statement-nya.
Alas kaki yang ringan dan nyaman dengan pilihan warna cerah menjadi favorit selebriti dunia tanpa kenal usia. Beberapa persona mungkin memilih tak mengenakan model clog karena terlalu klasik dan jauh dari kesan feminin. Bagaimana pun model clog ini tetap dipilih oleh Sarah Jessica Parker dan Heidi Klum, untuk dikenakan anak-anak mereka tentunya. Tapi, bagi Alicia Silverstone dan Teri Hatcher, mereka tampil percaya diri mengenakan clog yang membuatnya nyaman menjalani aktivitas santai sambil berjalan kaki. Silverstone memilih warna aman, clog hitam yang dipakainya usai latihan pilates, sementara Hatcher punya selera lain, ia memilih clog hijau muda menyala.
Pengaruh tren Crocs model clog ini bahkan meluas hingga ke sosok yang menjadi panutan, seperti Steven Tyler dan Jack Nicholson. Supermodel Gisele Bundchen juga mengizinkan suaminya, Tom Brady, mengenakan clog saat bermain dengan anak laki-lakinya Benjamin di pantai. Memang clog tepat digunakan di pantai karena didesain tahan air dan mudah dibersihkan. Boleh jadi tampil kasual dengan alas kaki nyaman menjadi pertimbangan utamanya, namun tentunya persona fashion tak mengabaikan unsur gaya dan tren fashion dalam berpenampilan. Bisa jadi, sepatu clog ini masih masuk dalam kategori fashionable bagi Gisele.
Alas kaki ini untuk kali pertama dikenalkan ke publik di acara pertunjukkan perahu di Fort Lauderdale, Florida, 2002 silam. Pada awal kemunculannya, sepatu model klasik ini digemari kalangan chef dan tenaga medis karena modelnya yang praktis dan tahan lama. Jika pada akhirnya sepatu clog yang terbuat dari bahan Croslite (bukan karet), menjadi populer, dan bahkan menjadi bagian tren fashion, ini memang mengejutkan.
Aplikasi teknologi Croslite inilah yang membuat sepatu ringan ini tidak meninggalkan jejak serta anti-bau kian digemari. Crocs kini dijual di lebih dari 90 negara. Merek sepatu ini pun terus berinovasi dengan berbagai model yang lebih gaya juga feminin, untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan aktivitas baik bekerja, sekolah juga untuk mendukung penampilan kasual.
Meski begitu sepatu ini juga mengundang kontroversi. Banyak yang menyukainya karena nyaman dipakai dan bahkan dipercaya memiliki manfaat kesehatan pada kaki, namun banyak juga yang mengejek modelnya. Tetap saja, faktanya Dailymail menyebutkan, 1,6 juta orang menyatakan "like" di Facebook Fan Page milik Crocs. Di sisi lain, pada Mei 2010, majalah Time memasukkan Crocs sebagai satu dari 50 inovasi terburuk di dunia. Apa pun itu, nilai penjualan yang tinggi membuktikan bagaimana sepatu klasik yang dianggap jelek ini justru kian digemari di berbagai penjuru dunia.
Di Indonesia, perhatikan saja setiap kali Crocs, melalui PT Metrox Lifestyles, menggelar diskon besar-besaran. Antrian panjang tak terbendung setiap kali program diskon digelar. Selalu saja ada penggemar setia yang menantikan diskon, demi mendapatkan sepatu yang dalam harga normal masih berada di kisaran harga lebih dari Rp 500.000 untuk sepatu dewasanya.
Satu-satunya teori yang dapat menjawab mengapa Crocs begitu populer, adalah orangtua selebriti dunia yang memilihkan sepatu asli Amerika ini untuk anak-anaknya. Bahkan seorang Sarah-Jessica Parker yang dikenal stylish, memilihkan sepatu Crocs navy untuk anak laki-lakinya James Wilkie. Begitu juga Halle Berry yang membelikan sepasang sepatu Crocs pink untuk putrinya Nahla, dan tak ketinggalan ibu glamor lainnya seperti Kate Hudson, Angelina Jolie dan Naomi Watts. Pilihan para ibu selebriti ini terhadap sepatu anaknya boleh jadi adalah referensi fashion bagi kaum ibu lainnya di dunia.
No comments:
Post a Comment