Pria ataupun wanita memiliki potensi berselingkuh, namun kaum pria kerap lebih dekat ke ranah ini. Kebanyakan pria berselingkuh hanya karena keinginan menikmati seks di luar pasangan resminya. Dan banyak pria merasa monogami memenjarakan hasrat seksual mereka secara sosial. Sebab itu pria lebih terdorong untuk berselingkuh demi sekedar merasakan sensasi seks yang berbeda.
Tidak sedikit pria yang merasa perselingkuhan justru membawa mereka ke dunia yang asyik karena perselingkuhan sudah pasti dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Pengaruh seks sembunyi-sembunyi itulah yang menantang bagi mereka dalam konteks menjaga hubungan dan keintiman emosional dengan pasangan resmi.
Jika ditanyakan pada pria yang yang suka berekreasi seks dan melakukan perselingkuhan, pastinya mereka menjawab bahwa mereka mencintai pasangan resminya. Jadi pria berselingkuh berada pada dua posisi sulit. Pertama, mencoba mempertahankan hubungan dengan pasangan resmi karena ia memang mencintai, dan yang kedua keinginan untuk memenuhi fantasi seks yang terus melanda pikirannya. Atau dengan kata lain, secara emosional pria menginginkan monogami dan menjaga keutuhan rumahtangga tapi tubuh mereka haus seks dengan wanita lain.
Tidak sedikit pria – meski secara diam-diam – menganggap monogami adalah penghinaan dan mereka marah atas itu. Bagi mereka monogami merupakan budaya yang dipaksakan, dan bahkan melanggar hak azasi. Tentu saja kebanyakan pria lebih menyukai poligami. Pria lebih setuju pada budaya poligami dan bersedia mematuhi berbagai aturan karena poligami yang sehat dan tidak merusak hubungan rumahtangga adalah impian pria.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa semua pria egois. Hal ini dapat dibenarkan karena mereka menginginkan seks dengan wanita lain tapi mereka tidak ingin pasangan mereka melakukan hal yang sama.
Namun dewasa ini, perselingkuhan bukan hanya milik pria. Tidak sedikit wanita yang berselingkuh dengan alasan yang sama dan itu berarti budaya monogami kini menjadi masalah bagi pria dan wanita.
Kini permasalahan semakin berkembang akibat munculnya fantasi seks dengan orang lain yang dirasakan wanita. Lalu jika pertanyaan yang sama diajukan, apakah wanita rela membiarkan pasangannya berselingkuh disaat mereka berselingkuh? Jawabannya sama dengan pria, tidak rela! Berarti dalam ranah ini pria dan wanita sama egoisnya.
Sebab itu saat ini muncul wacana yang menganjurkan hubungan seksual terbuka. Pria boleh bepoligami dan wanita juga diizinkan untuk melakukan poliandri. Tapi semuanya harus adil dan dalam komunikasi yang baik. Ketika pria dan wanita berhasrat dan keduanya menyadari bahwa seks menjadikan mereka bahagia, saat itulah mereka melakukan hubungan seks.
Wahai para wanita, setujukah anda pada wacana ini?
Atau anda lebih setuju pada ini
Semuanya kembali pada anda dan jangan lupa, pahami hal ini dari perspektif keyakinan anda pada ajaran Tuhan.
Article by Madhoni Yusman
Posted by BloggerAddict
Thursday, January 26, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment