Monday, March 5, 2012

File 1 : Black Forest


Warning!!!
Cerita di bawah ini hanyalah iseng - iseng saya di waktu luang,harap maklum ^_^

Pelajaran olahraga adalah sesuatu banget,yah pasti ada pemanasan trus kringet langsung deh bau kecut semerbak kemana- mana. Hari yang panas saat itu menyinari kami semua,murid SMA N 1 kelas 2.
Saat persiapan olahraga di mulai anak – anak biasanya udah pada punya persiapan. Ada yang uda bawa minum, bawa handuk dan bawa celana olahraga (ya iya lah). Temen gue ada yang lucu saking semangatnya handuk gede buat mandi ampe dibawa – bawa.Skalian aja bawa sampo sampo trus gayung,langsung deh goyang – gayung!
Karakter pemeran penting (halah) yang akan main dalam episode kali ini adalah gue sendiri (Adrie), karakter>>cool, maco,maskulin hahaha ngaco nih. Selanjutnya ada Fafe, karakter>>kaya bocah di bawah umur,suka nangis dan masih labil.Kemudian Babaz, karakter>>suka kentut dan ngupil sembarangan. Yang terakhir Vion, karakter>>arogan dan mesum. Empat tokoh di atas adalah tokoh viguran yang ngga penting,jadi langsung saja ke TKP.
Dahulu kala di sebuah negeri nan makmur..halah cape deh…
Setelah persiapan dan pemanasan selesai,guru kami yang bernama Didok (jangan protes nama suka – suka gue hhe) memberikan tugas buat kami untuk mengelilingi kampong dengan berlari(terbang tidak di anjurkan).’Priiiiit…’ bunyi peluit panjang telah di bunyikan.”Langsung lari!”, kata Pak Didok. Murid- murid langsung berlari girang.
        Beberapa temen gue seperti Patrick, Pakrak dan Devid sudah berlari tancap gas pol. Nah gue yang waktu itu juga males karena cape kejar tayang langsung aja di pengaruhi bisikan mesum Vion.”Eh coy mending kita nyidat.” Kata Vion kepada gue,Fafe dan Babaz. Nah yang belum apada ngerti kata nyidat,itu adalah bahasa Jawa artinya lewat jalan pintas yang lebih deket,kalo lebih jauh namaya goblok. Waktu itu ada kaka kelas yang gendut(bukan ngejek tapi fakta) jadi kita harus menunggu dia di depan kita agar nyidat kita sukses.nah tapi memang agak lama soalnya jalan dia kaya kura- kura keselek cendol.
        Setelah merasa agak nyaman,kita berempat langsung ke jalan yang data itu di tunjunkkan oleh Fafe. “perasaan gue engga enyak.” Kata gue dalam hati. Kami bertiga langsung membungkuk mengikuti Fafe dengan tampang innocent. Setelah cukup jauh mengelilingi taman bunga,jalan kita terhalang oleh rumah.Fafe langsung bertanya kepada pemilik rumah tersebut.’Nuwun…?” setelah beberapa saat ada pemilik rumah itu muncul. “Ada apa mas?” kata dia datar. “ “Jalan kearah SMA1 mana ya m as?”, Tanya Fafe polos. “Waduh la disini ngga ada jalan mass,buntu.”, Jawab pemilik rumah itu.”Goblokk,fafe payah!”,serentak berteriak. Alhasil kita harus balik untuk lari lagi dan jarak dengan si gendut pun malah makin jauh.Bahkan ade kelas yang dapet julukan ndas balon sudah ada di kejauhan.
        Kita langung berlari kecil –kecil; berharap tidak tertinggal begitu jauh.”Teman kita harus cari jalan pintas yang baru.”, kata Vion.”Ntar buntu lagi?” Tanya babaz ragu. “Ngga bakalan lagi deh,tenag aja!slow!” balas Vion. Akhirnya kita langsung menggunakan rencana B,yakni cari jalan pintas baru. Beberapa menit kemudian kita lewat jalan pintas itu,sampai pada suatu kampong. Ada penduduk di sana dan kita memberanikan diri untuk bertanya. “Pak jalan kea rah SMA1 ke mana ya?” Tanya Vion. “Kesana lewat kebun lurus terus”, jawab bapak itu dengan nad kalem. Kita berempat langsung menuju ke tempat yang di tunjukkan oleh bapak tadi. Dan tiba- tiba sampailah kita pada kebun mengerikan yang kita sebut ‘Black Forest’.”Nyampe di mana nih?”, Tanya Babaz.”Ngga tahu juga bro,tahu gini gue bawa kompas haha” jawab gue. Kebun itu sangat gelap.hingga cahaya matahari sulit untuk masuk.Detak jantung kita berpacu dengan rasa kawatir tersesat atau ketauan Pak Didok yang patroli.Kalau ampe ketauan nyidat mateng tersesat lebih mateng,gosong malah.Sekejap menghela nafas.Tiba- tiba pandangan Vion tertuju sesuatu(bukan Syahrini).”Heh teman- teman,itu apa ya?”, Tanya Vion.”Itu ular!”, perjelas Vion. Ular itu ada di atas kita di pepohonan yang rindang dan gelap. Dan tiba- tiba ada suara ‘tepok’.Ular itu jatuh.JEGER.Semua berteriak, “LARII!!”
        Kita langsung saja jalan tanpa tau tujuan dan arah yang ada rasa ingin mengejar matahari. Saat sampai pada jalan turunan yang sempit entah kenapa Fafe yang berada di depan naik –turun menghalangi jalan kami kayak monyet lepas.
        “Nah itu dia Ndas Balon!”, teriak Vion. “Mending kita lepas baju.”, kata Babaz. Akhirnya dengan telanjang dada dan bagai tentara di medan perang yang lari maju membungkuk di semak – semak. Kita langsung meluncur kejalan rute teman- teman yang lain.”Biar gue yang member aba- aba.”, kata gue ke temen- temen.Setelah gue memastikan aman akhirnya kami memakai baju kami lagi dan membaur ke barisan.Tiba – tiba terdengar suara, “Hei curang!” Ternyata itu suara Vinda dan Dena. “Nyidat ra ngajak- ngajak.”, kata vinda.”Sory kapan-kapan”, kata gue kepada mereka berdua. Dan ternya ta Pak Didok tidak melihat atraksi kita yang nyidat waktu itu.Senyum puas menghiasi jiwa muda kami saat itu.

Nb.Nyidat jangan di contoh :p

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...