Monday, December 26, 2011

Terapi Telanjang Ala Sarah White

Terapi Telanjang Ala Sarah White


Terapi Telanjang Ala Sarah White



Jakartapress.com – Profesi boleh sama, namun aplikasinya bisa berbeda. Seperti yang dilakukan Sarah White, psikolog yang ‘rela’ bugil demi membuat nyaman pasien mengeluarkan semua uneg-unegnya.
Sarah White (24), seorang psikolog dari Amerika yang mempunyai cara tersendiri dalam mengorek keterangan dari pasien --terutama pria-- tentang perasaan yang bergejolak di dalam diri mereka. Caranya sangat unik, yaitu melakukannya dengan cara telanjang.
Wanita cantik ini mencoba cara mendapatkan keterangan dari pasiennya di New York dengan terobosan terapi yang benar-benar unik. Selama proses konseling, White akan melepaskan satu per satu pakaian yang dikenakannya hingga bugil. Psikolog ini yakin tindakannya tersebut dapat mencairkan ketertutupan sikap dari pasiennya.
“Saya sengaja melakukannya justru untuk mengendalikan diri para pasien saya itu. Tujuannya saya telanjang di depan mereka adalah agar mereka memahami diri dan lingkungan mereka secara lebih baik sehingga mereka bisa mendapatkan kekuatan dari kenikmatan yang timbul dari diri mereka dan kekuatan itu diharapkan tidak hanya muncul selama sesi terapi tetapi juga sesudahnya,” ujar White.
Jika berminat ingin konsultasi, pasien tidak langsung bisa bertemu psikolog seksi ini. Pasien baru biasanya ditawarkan melalui komunikasi satu arah di web cam dan pesan SMS dengan biaya 150 dollar AS.
Proses selanjutnya, White akan melakukan konseling dengan pasien berupa komunikasi dua arah memanfaatkan teknolgi video Skype. Tahap selanjutnya, melalui konsultasi secara langsung.
Pendekatan terapi sambil telanjang yang diterapkan White ini tentu saja memikat pasiennya yang sebagian besar adalah pria. Salah satu latarbelakang dari diterapkannya pendekatan ini adalah karena White merasa ada yang tindakan yang kurang dan tidak berinspirasi dalam teknik konsultasi dari studi strata-1 psikologi yang pernah didalaminya.
Kepada New York Daily News, White menyampaikan bahwa teknik yang dijalankannya telah memberikan dorongan minat lebih besar pada kaum pria yang cenderung kurang tergerak apabila dibandingkan kaum perempuan dalam berkonsultasi.
“Saya melihat ada yang kurang dari teknik terapi klasik yang cenderung represif ketimbang mendorong orang lain untuk bersikap terbuka,” demikian argumentasi White tentang teknik terapinya.
White mengaku, dirinya telanjang untuk memperlihatkan kepada pasien bahwa tidak ada yang disembunyikan dari dirinya dan mendorong mereka untuk bersikap lebih jujur. Bagi pria tertentu, melihat sosok wanita telanjang justru dapat membantu mereka memfokuskan perhatian serta melihat diri mereka secara lebih luas selain membantu mereka menyampaikan apa yang ada di pikiran mereka secara terbuka
“Freud menerapkan asosiasi bebas. Saya memilih untuk telanjang,” jelas ,” papar wanita asal Upper West Side ini untuk membandingkan teknik konsultasi yang ditawarkannya dengan teknik klasik dari Sigmund Freud.
Interaktif Pornografi
Karena dianggap nyeleneh dan keluar dari pakem, wajar saja jika apa yang dilakukan White banyak yang menentangnya. “White hanya menggunakan terapi kata-kata tetapi saya tidak menganggap ini sebagai terapi. Saya menilai pendekatannya itu sebagai pelayanan interaktif pornografi melalui internet,” cecar Diana Kirschner, psikolog klinis di New York.
Interaksi bernuansa seks antara pasien dan ahli terapi merupakan pelanggaran besar kode etik berdasarkan ketetapan yang dikeluarkan oleh American Psychoanalytic Association. Bahkan kontak fisik saja sudah dianggap sebagai pelanggaran kode etik profesi.
Namun, White menekankan tidak terjadi kontak fisik dalam terapi yang ditawarkannya. “Saya tidak menjalin hubungan intim dengan pasien saya,” tangkis White.
Diana menuding White tak mengantongi izin dari asosiasi tersebut dan tidak memiliki sertifikat. Diana menilai aktivitas Sarah hanya kedok. "Saya beranggapan bisnisnya itu adalah media porno via internet dengan pendekatan yang lebih halus," ujarnya.
Sepertinya White tidak terganggu dengan anggapan miring para psikiater lain. Selama masih ada yang membutuhkan jasanya, dia akan terus melayani pasien dengan carany

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...